sUgEnG RawUh DaTeNg bLogGeR IeLha pHiieetHa....^_^

THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 24 Juni 2011

Dasar Teori
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
  1. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
  1. Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
  1. com Organisasi Komersial
  2. edu Institusi pendidikan atau universitas
  3. org Organisasi non-profit
  4. net Networks (backbone Internet)
  5. gov Organisasi pemerintah non militer
  6. mil Organisasi pemerintah militer
  7. num No telpon
  8. arpa Reverse DNS
  9. xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
  1. Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
  1. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
    1. Resolvers mengirimkan queries ke name server
    2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
    3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
  1. Langkah Percobaan :
  1. Setting DNS Server
Skenario :
Anda akan menggunakan tool grafis yang disediakan Linux Red Hat 9 untuk mengatur setting server DNS anda. Anda akan membuat Name Server untuk memberikan layanan DNS yang terdiri dari pembuatan forward zone dan reverse zone. Anda juga akan mendaftarkan semua klien ke dalam server ini.
    1. Login sebagai root. Jika anda login sebagai user non-root maka anda akan diminta memasukkan password root saat menjalankan tool DNS.
    2. Klik Start > Sistem Settings > Server Settings > Domain Name Service
    3. Sebuah window DNS tampil. Untuk memulai pembuatan nama domain baru, klik tombol New.
    4. Sebuah window Select a zone type tampil.
Pilih tipe domain yang akan dikelola. Pertama, anda akan membuat zona utama. Pilih Forward Master Zone. Pada isian Domain name tulis nama domain yang akan dikelola, yaitu pens.ac.id, kemudian klik OK.
    1. Window Name to IP Translations tampil. Anda harus menentukan parameter-parameter yang diperlukan di window ini.
Sebagian besar telah diisi otomatis oleh tool DNS. Dua isian yang harus anda berikan adalah Primary Nameserver (SOA) dan pada kotak Records masukkan sebuah record yang menyatakan dimana name server ini berjalan.
Karena domain pens.ac.id dikelola oleh server master , masukkan master.pens.ac.id. (harus diakhiri titik) pada isian SOA.
Untuk memasukkan record dimana name server (NS) berjalan, lakukan perintah berikutnya.
    1. Klik Add. Window Add a record akan muncul di monitor anda.
Pada window ini, klik tab Nameserver. Pada isian Domain name, masukkan nama komputer anda saat ini (master) dan pada Served by : masukkan IP address server anda (contoh : untuk master bernomor 10.252.101.150). Untuk komputer lain, masukkan sesuai nama komputer anda.
    1. Klik OK. Klik OK sekali lagi. Halaman utama window konfigurasi DNS telah menjadi sebagai berikut
Terlihat bahwa domain pens.ac.id serta satu recordnya : master 10.252.101.150 telah terdaftar. Untuk menguji apakah konfigurasi yang dilakukan telah benar, silahkan restart service named seperti dibawah ini :
# service named start
Selanjutnya, anda perlu menambahkan beberapa host termasuk aliasnya.
    1. Pilih baris pens.ac.id di window DNS.
Pada window utama, klik Add record, sehingga tampil window Add a record. Pilih halaman Host dan masukkan nama host yang ingin didaftarkan, misalnya windows dengan IP address 10.252.101.61 (Untuk labs ini, daftarkan semua komputer yang digunakan oleh rekan anda).
    1. Klik OK jika anda telah melengkapi data-data host. Ulangi untuk memasukkan host yang lain. Setelah memasukkan beberapa nama host dan alias, window utama DNS akan menjadi seperti ini :
    1. Tugas anda berikutnya adalah membuat zona reverse lookup.
    2. Pastikan window DNS anda masih terbuka. Klik tombol New.
Pada jendela Select a zone type, pilih Reverse Master Zone. Pada isian IP Address (first 3 octets) masukkan 3 oktet IP Address yang akan direverse. Dalam labs ini yang akan direverse adalah IP address pada jaringan 169.254.1.0/24 sehingga 3 oktet pertama adalah 169.254.1
    1. Klik OK. Window IP to Name Translation akan tampil.
    1. Pada window ini, pada isian SOA masukkan lokasi server dimana zona ini berjalan. Dalam labs ini, masukkan nama master.pens.ac.id. (diakhiri tanda titik). Untuk komputer lain, masukkan sesuai nama komputer anda.
    2. Server yang mengelola zone reverse lookup ini harus didaftarkan di dalam kotak Nameserver. Klik tombol Add.
    1. Masukkan IP Address pada isian Served by, yaitu 10.252.101.150. Klik OK
    2. Anda juga dapat memasukkan Pointer untuk host-host yang diinginkan ke dalam Reverse Address Table. Klik tombol Add (pada bagian Reverse Address Table, bukan pada bagian Nameserver). Window New Reverse Zone Pointer akan tampil di komputer anda.
    1. Pada window ini masukkan oktet terakhir IP address pada setiap IP Address, misalnya 105 dan 106. Untuk komputer lain, masukkan sesuai nama komputer rekan anda.
    2. Pada isian Full Host Name masukkan nama lengkap host, misalnya master.pens.ac.id
    3. Klik OK. Lakukan cara yang sama untuk memasukkan record-record pointer lainnya. Tampilan terakhir dari window IP to Name Translation kurang lebih menjadi seperti dibawah ini :
    1. Klik tombol Save dan keluar dari jendela DNS.
    1. Sekarang anda bisa menguji konfigurasi yang telah dilakukan. Sebelumnya, anda harus merestart service named :
# service named restart
    1. Kemudian ping debian.pens.ac.id dan windows.pens.ac.id. Untuk komputer lain, ping komputer rekan anda yang sudah anda daftarkan sebelumnya. Jika tidak ada pesan error dan packet loss yang diberikan bernilai 0%, maka dapat dikatakan bahwa service named berjalan dengan baik.
    2. Untuk memastikan, coba jalankan program dig seperti di bawah ini :
# dig windows (asumsi : komputer anda saat ini adalah master)
    1. Jika Anda ingin mengetahui apa yang telah dilakukan oleh tool grafis DNS, buka file /etc/named.conf dan file-file zone yang disebutkan di dalam file tersebut.
    2. Berikut ini adalah contoh isi file /etc/named.conf yang dibuat oleh tool DNS pada master.

Senin, 30 Mei 2011

Joomla

Sebelum melakukan instalasi Anda perlu melengkapi beberapa aplikasi yang akan digunakan supaya Joomla dapat dioperasikan di komputer Anda. Ini adalah daftar aplikasi dan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan instalasi Joomla.

  • Joomla 1.0.3, dapat di-download di http://www.joomla.org
  • Apache Server, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin, untuk memudahkan instalasi ini Anda menggunakan aplikasi XAMPP untuk windows yang tersedia dan dapat di-download di http://www.apachefriends.org. Anda hanya cukup mengikuti instruksi instalasi saja. Dengan melakukan instalasi XAMPP komputer anda akan otomatis diinstal Apache Server, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin.

Instalasi Joomla

Sebelum melakukan instalasi Anda perlu melengkapi beberapa aplikasi yang akan digunakan supaya Joomla dapat dioperasikan di komputer Anda. Ini adalah daftar aplikasi dan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan instalasi Joomla

  • Joomla 1.0.3, dapat di-download di http://www.joomla.org
  • Apache Server, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin, untuk memudahkan instalasi ini Anda menggunakan aplikasi XAMPP untuk windows yang tersedia dan dapat di-download di http://www.apachefriends.org. Anda hanya cukup mengikuti instruksi instalasi saja. Dengan melakukan instalasi XAMPP komputer anda akan otomatis diinstal Apache Server, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin.

Instalasi Joomla

Persiapan sebelum melakukan instalasi Joomla

  1. Ekstrak file Joomla 1.0.3 ke folder C:\apachefriends\xampp\htdocs\Joomlaku.
  2. Aktifkan Apache Server, PHP, dan MySQL. Jalankan aplikasi XAMPP yang telah terinstal dan tekan tombol Start pada Apache dan MySql hingga tombol Start berubah menjadi Stop. Kalau tidak bisa, coba Anda non-aktifkan IIS atau Personal Web Server Anda.

Setelah semua telah disiapkan, mari kita mulai instalasi Joomla. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Buka web browser dan ketik http://localhost/Joomlaku. Web Anda akan menampilkan tampilan seperti di gambar ini.
  2. Pastikan semua persyaratan instalasi terpenuhi dan tekan tombol Next>> untuk melanjutkan.
  3. Di halaman ini akan ditampilkan perjanjian yang harus Anda patuhi jika ingin menggunakan Joomla. Tekan tombol Next>> untuk melanjutkan.
  4. Masukkan konfigurasi database MySQL.

    Keterangan konfigurasi database MySQL:

    • Host Name, nama host name, biasa diisi dengan localhost
    • MySQL User Name, username yang digunakan untuk mengakses MySQL, biasa diisi root atau username yang disediakan web hosting Anda
    • MySQL Password, password yang digunakan untuk mengakses MySQL, gunakan password untuk keamanan web Anda.
    • MySQL Database Name, nama database untuk Joomla.
    • MySQL Table Prefix, awalan yang digunakan untuk tabel database Anda.
  5. Bila sudah diisi semua lanjutkan dengan klik tombol Next>>. Sesaat kemudian akan muncul pesan yang meminta konfirmasi konfigurasi yang telah Anda masukkan. Bila semua sudah benar, tekan tombol OK.

  6. Di halaman ini Anda diminta memberi nama web Anda. Berilah nama dan tekan tombol Next>> untuk melanjutkan.
  7. Silahkan lakukan konfirmasi URL, direktori absolut, e-mail admin dan direktori chmods. Masukkan alamat e-mail dan password untuk admin anda. Tekan Next>>.
  8. Selamat Anda telah berhasil melakukan instalasi Joomla Jangan lupa untuk menghapus direktori installation di direktori Joomla Anda.

Halaman Web dan Administrator

Setelah berhasil melakukan instalasi mari kita coba mengakses web Joomla.

  1. Kunjungi web Joomla Anda di alamat http://localhost/joomlaku/. Jika Anda belum menghapus direktori installation di direktori Joomla Anda maka web Anda dan web administrator akan menampilkan pesan peringatan.
  2. Kunjungi web Joomla Anda di alamat http://localhost/joomlaku/administrator.
  3. Login dengan username ‘admin’ dan password admin Anda

Senin, 23 Mei 2011

KONFIGURASI DNS LINUX SUSE

Seeting DNS Linux Suse 10.2

Contoh Kasus :

Domain : biner.com
IP server : 192.168.254.1

1. Install linux Suse 10.2
Siapkan PC untuk install linux suse, install dengan mode text.

2. Setting IP
yast -> Network Device -> Network Card -> Traditional Method with ifup -> pilih card -> edit -> Statistic Address Setup
-> Ip Address : 192.168.254.1 -> Subnet Mask : 255.255.255.0 -> Next -> Finish

3. Hostname
yast -> Network Service -> DNs and Hostname -> Hostname : server -> Domain Name : biner.com -> Finish

4. Install aplikasi
untuk DNS :
bind
DNS Server

untuk webserver:
apache
yast2-http-server

tool:
mc

5. aktifkan IP forwarding
Yast -> Network Service -> routing
aktifkan : enable IP Forwarding

6. Menjalankan bind
# /etc/init.d/named start

7. setting DNS
a. named.conf
1. vi /etc/named.conf

# Copyright (c) 2001-2004 SuSE Linux AG, Nuernberg, Germany.
# All rights reserved.
#
# Author: Frank Bodammer, Lars Mueller
#
# /etc/named.conf
#
# This is a sample configuration file for the name server BIND 9. It works as
# a caching only name server without modification.
#
# A sample configuration for setting up your own domain can be found in
# /usr/share/doc/packages/bind/sample-config.
#
# A description of all available options can be found in
# /usr/share/doc/packages/bind/misc/options.

options {

# The directory statement defines the name server’s working directory

directory “/var/lib/named”;

# Write dump and statistics file to the log subdirectory. The
# pathenames are relative to the chroot jail.

dump-file “/var/log/named_dump.db”;
statistics-file “/var/log/named.stats”;

# The forwarders record contains a list of servers to which queries
# should be forwarded. Enable this line and modify the IP address to
# your provider’s name server. Up to three servers may be listed.

#forwarders { 192.0.2.1; 192.0.2.2; };

# Enable the next entry to prefer usage of the name server declared in
# the forwarders section.

#forward first;

# The listen-on record contains a list of local network interfaces to
# listen on. Optionally the port can be specified. Default is to
# listen on all interfaces found on your system. The default port is
# 53.

#listen-on port 53 { 127.0.0.1; };

# The listen-on-v6 record enables or disables listening on IPv6
# interfaces. Allowed values are ‘any’ and ‘none’ or a list of
# addresses.

listen-on-v6 { any; };

# The next three statements may be needed if a firewall stands between
# the local server and the internet.

#query-source address * port 53;
#transfer-source * port 53;
#notify-source * port 53;

# The allow-query record contains a list of networks or IP addresses
# to accept and deny queries from. The default is to allow queries
# from all hosts.

#allow-query { 127.0.0.1; };

# If notify is set to yes (default), notify messages are sent to other
# name servers when the the zone data is changed. Instead of setting
# a global ‘notify’ statement in the ‘options’ section, a separate
# ‘notify’ can be added to each zone definition.

notify no;
include “/etc/named.d/forwarders.conf”;
};

# To configure named’s logging remove the leading ‘#’ characters of the
# following examples.
#logging {
# # Log queries to a file limited to a size of 100 MB.
# channel query_logging {
# file “/var/log/named_querylog”
# versions 3 size 100M;
# print-time yes; // timestamp log entries
# };
# category queries {
# query_logging;
# };
#
# # Or log this kind alternatively to syslog.
# channel syslog_queries {
# syslog user;
# severity info;
# };
# category queries { syslog_queries; };
#
# # Log general name server errors to syslog.
# channel syslog_errors {
# syslog user;
# severity error;
# };
# category default { syslog_errors; };
#
# # Don’t log lame server messages.
# category lame-servers { null; };
#};

# The following zone definitions don’t need any modification. The first one
# is the definition of the root name servers. The second one defines
# localhost while the third defines the reverse lookup for localhost.

zone “.” in {
type hint;
file “root.hint”;
};

zone “localhost” in {
type master;
file “localhost.zone”;
};

zone “0.0.127.in-addr.arpa” in {
type master;
file “127.0.0.zone”;
};

# Include the meta include file generated by createNamedConfInclude. This
# includes all files as configured in NAMED_CONF_INCLUDE_FILES from
# /etc/sysconfig/named

include “/etc/named.conf.include”;

# You can insert further zone records for your own domains below or create
# single files in /etc/named.d/ and add the file names to
# NAMED_CONF_INCLUDE_FILES.
# See /usr/share/doc/packages/bind/README.SUSE for more details.

2. Tekan tombol Insert untuk edit file named.conf, tambahkan dibawah ini

zone “biner.com” {
type master;
file “/var/lib/named/master/biner.com.hosts”;
};
zone “254.168.192.in-addr.arpa” {
type master;
file “/var/lib/named/master/192.168.254.rev”;
};

3. simpan
tekan Esc + shift : wq

B. biner.com.hosts
1. vi /var/lib/named/master/biner.com.hosts
$ttl 38400
biner.com. IN SOA server.biner.com. server.biner.com. (
2010012302
10800
3600
604800
38400 )
biner.com. IN NS server.biner.com.
server.biner.com. IN A 192.168.254.1
biner.com. IN MX 10 mail.biner.com

C. 192.168.254.rev
1. vi /var/lib/named/master/192.168.254.rev
$ttl 38400
254.168.192.in-addr.arpa. IN SOA server.biner.com. server.biner.com. (
2010012301
10800
3600
604800
38400 )
254.168.192.in-addr.arpa. IN NS server.biner.com.
1.254.168.192.in-addr.arpa. IN PTR server.biner.com.

D. Cek DNS
1. Restart bind
# /etc/init.d/named restart
Shutting down name server BIND done
Starting name server BIND done

(jika masih belum muncul seperti di atas masih salah cek lagi penulisannya )
2. cek host
# host server.biner.com
server.biner.com has address 192.168.254.1

3. cek server
# nslookup server
Server: 127.0.0.1
Address: 127.0.0.1#53

Kamis, 05 Mei 2011

CARA INSTALASI
OPEN SUSE 11.0

  1. Siapkan DVD Instalasi openSUSE 11.0




  2. Nyalakan komputer lalu tekan tombol F2 atau del untuk membuka bios, kemudian pilih boot dan tekan enter pada boot device priority. Ubahlah boot komputer dengan yang pertama kali booting CD-R/RW dan boot yang kedua dengan posisi Hardisk. Setelah itu Masukkan DVD Instalasi ,kemudian simpan dan keluar dengan menekan tombol F10.
  3. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini


  4. Kemudian tekan tombol F3 untuk memilih Video Mode dan pilih Vesa lalu tekan enter.Seperti gambar di bawah ini

  5. Tekan Enter pada Installation.
  6. Kemudian kita akan masuk Welcome Screen.)Lalu tekan Next atau(Alt+N)
  7. Kemudian next atau tekan tombol (alt+N).Setelah itu muncul gambar di bawah ini.

  8. Kemudian pilih iAgree to the license terms. Kemudian next atau tekan tombol (alt+N)dan akan muncul gambar dibawah ini.
  9. Lalu dengan otomatis openSUSE akan melakukan pendeteksi perangkat hardware dan sistem yang ada.Tunggu sampai proses selesai
  10. Berikutnya pilihan instalasi, apakah berupa Instalasi Baru, Update atau Perbaikan Instalasi Sebelumnya. Karena ini merupakan instalasi awal,lalu pilih New Installation.Dan pilih next atau tekan(alt+N)
  11. Kemudian disini kita disuruh menentukan waktu dan area waktu (Time Zone).Pilih Region dengan ASIA dan pada Time Zone pilih dengan Jakarta.Setelah itu pilih next atau tekan(alt+N)
  12. Pilihan berikutnya adalah menentukan desktop manager. Pilih menerut pilihan yang disukai baik Gnome, KDE 3.5, KDE 4 maupun Other. Kemudian tekan Next

  13. Setelah menentukan Desktop Manager, selanjutnya adalah menentukan formasi harddisk. Jika sudah memiliki data pada harddisk, jangan sampai data yang sudah ada yang bersangkutan dengan windows (Local Disk C:) atau data yang lain termasuk kedalam bagian yang akan diformat. Sebaiknya kosongkan satu partisi harddisk untuk di format.Kemudian pilih creatpartition setup kemudian muncul gambar
  14. Lalu pilih lagi pada creat dan akan muncul pilihan dan pilih Extended partition dan kemudian OK
  15. Setelah itu muncul gambar lagi dan pilih kembali dengan Custom Partition(for experts)dan pilih next atau tekan(alt+N)
  16. Setelah itu buat partition.Pertama buat dengan format file system swap dan tentukan kapasitasnya dengan ketentuan 2x kapasitas RAM kita,dan tekan OK
  17. Selanjutnya kita buat partisi dengan format file system Ext3 dan tentukan kapasitasnya,pilh Mount point dengan (/) dan klik OK

  18. Kemudian buat satu lagi partisi dengan format file system Ext3 dan entukan kapasitasnya,kemudian pada Mount point pilih (/home)dan klik OK.Setelah itu pilih next atau tekan(alt+N)
  19. Selanjutnya adalah menentukan nama user dan password sistem.
  20. Sebelum proses instalasi dilakukan, ada overview mengenai pilihan yang sudah dilakukan. Kita masih bisa melakukan perubahan dari halaman overview ini.Setelah itu pilh kembali Next atau tekan (alt+N)
  21. Kemudian pilihlah Install.atau tekan (alt+I).Tunggu sampai prises instalasi selesai
  22. Tahap terakhir adalah proses konfigurasi secara otomatis untuk menentukan resolusi layar dan konfigurasi hardware lainnya.

  23. Setelah proses ini selesai, kita bisa menggunakan openSUSE 11.0 dengan leluasa.

Selasa, 15 Maret 2011

SEJARAH LINUX...
By: IeLa pHIieetHa...

Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya disertakan program-program lain selain Sistem Pengoperasian. Contoh-contoh program adalah seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan, Basis Data, Persekitaran Desktop (Desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan suite kantor (office suite) seperti OpenOffice.org. Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang propritari (proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam beberapa kasus.

Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan telah diguna di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) (seperti Telefon Mudahalih dan Perekam Video pribadi Tivo).

Pada mulanya, ia dibuat dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux telah mendapat sokongan dari perusahaan besar seperti IBM, dan Hewlett-Packarddan perusahaan besar lain. Para penganalisa menujukan kejayaannya ini disebabkan karena Linus tidak bergantung kepada vendor (vendor-independence), biaya perkakasan yang rendah, dan kepantasannya berbanding versi UNIX proprietari, serta faktor keselamatan dan kestabilannya berbanding dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pembangunan sumber terbuka.

Sejarah
Kernel Linux pada mulanya ditulis sebagai hobi oleh pelajar universitas Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk membuat kernel Minix yang bebas dan dapat sunting. (Minix adalah projek pelajaran menyerupai UNIX direka untuk mudah dan bukannya untuk kegunaan perniagaan.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September 1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991. [1]

Berikutnya, beribu-ribu penulis program sukarelawan seluruh dunia telah menyertai projek ini.
Sejarah sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991, apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan ruang terakhir dalam rancangan GNU.

Walaupun kernel Linux dilisensikan di bawah GNU General Public License, ia bukannya sebesar dari projek GNU.
Tux, seekor Penguin, merupakan logo dan maskot bagi Linux. Linux adalah tandaniaga (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem pengoperasian komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Tandaniaga ini diletak setelah berlaku suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mula menghantar surat kepada para pengedar Linux yang megklaim tandaniaga Linux adalah kepunyaannya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para pengedar Linux mulai mendorong agar tandaniaga yang asal diberi kepada Linus Torvalds. Perlisensian tandaniaga Linux sekarang dikendali oleh Linux Mark Institute.

Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat banyak edaran atau distribusi Linux (lebih dikenali sebagai Distro), yang dibuat oleh individu, grup, dan lembaga lain. Masing masingnya mungkin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem dalam komputer baru.

Inti bagi setiap edaran Linux adalah Kernel Linux, koleksi program dari projek GNU (atau projek lain), shell, dan aturcara utiliti seperti pustaka (libraries), Kompiler, dan Pengedit (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utiliti yang bukan-GNU, bagaimanapun utiliti tersebut dapat diasingkan dan masih menyediakan sistem ala-Unix. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan Sistem Tetingkap-X (X-Window System). X menyediakan Antaramuka Grafik (GUI) yang asas bagi sistem Linux.

Aplikasi Sistem Pengoperasian berdasarkan Linux
Pengguna Linux, yang secara tradisinya perlu memasang dan melakukan konfigurasi terhadap sistem sendiri, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut "hacker" atau "geek". Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna dan makin luasnya pengguna edaran Linux. Linux telah membuat pencapaian yang agak baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus. Contohnya, mesin render gambar, dan servis web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer "desktop".

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP,Python. LAMP telah mencapai kepopuleran yang luas di kalangan pembangun Web.

Linux juga sering digunakan sebagai Sistem Pengoperasian Benam. Biaya Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti Simputer, yaitu komputer biaya rendah yang disasarkan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara Membangun.

Dengan Persekitaran Desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan Antarmuka Pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows dari Antarmuka Baris Arahan seperti Unix. Justru itu, lebih banyak program grafik dapat didapati pada Linux, yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utiliti komersil.

Pasaran serta dapatpakai
Linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem pengoperasian yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih Ramah-pengguna, dengan antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem pengoperasian konsumer lain, dari baris arahan Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan kritikan ramai, termasuk dari penyokong Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan projek program bebas masih belum mencapai faktor ke'dapatpakai'an yang memuaskan. Persoalan tentang ke'dapatpakai'an Linux berbanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux dalam komputer "desktop" masih agak kecil tapi semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux pada tahun 2002 adalah 25% bagi pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer pribadi.

Bagi mereka yang hanya biasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin kelihatan lebih sukar disebabkan perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, lebih mudah untuk mencari sokongan teknis bagi Windows atau Mac OS dibandingkan Linux. Tambahan lagi, secara lazimnya pengguna perlu menukar program yang sering digunakan, disebabkan program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, terutamanya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat ragu-ragu pengguna yang merasa susah untuk melepaskan sistem pengoperasian mereka (banyak pengguna masih menggunakan versi Windows yang lama). Selain itu, kebanyakan komputer didatangkan dengan Windows sedia dipasang (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.

Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah menggalakkan penggunaan yang meluas di kalangan koperasi dan kerajaan. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangkan karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta kerja pentadbiran komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.

Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta ke'dapatpakai'an Linux. Relevantive, (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhusus dalam rundingan lembaga tentang ke'dapatpakai'an program, serta servis web), telah membuat kesimpulan bahawa ke'dapatpakai'an Linux bagi pekerjaan dengan komputer "desktop" adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi berbanding Windows.

Linux juga sering dikritik karena jadwal pembangunannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan pengguna Enterprise kurang selesa dengan Linux dibanding sistem pengoperasian lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Pilihan yang banyak dalam edaran Linux juga dikatakan mengelirukan konsumer, dan vendor program.
[sunting]

Instalasi
Proses pemasangan yang sukar sering-kali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang menjadi lebih mudah akhir akhir ini. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pengeluar PC (Komputer pribadi) terbesar, komputer yang disedia-pasang dengan edaran Linux dapat didapati. Ada juga edaran Linux yang dimana Linux di-boot secara terus dari Live CD tanpa perlu memasangnya ke dalam Hard Disk. Contoh-contoh edaran Linux berbentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix dan Gentoo. Gambar ISO bagi CD untuk edaran Linux tersebut biasanya dapat dimuat turun dari Internet, ditulis ke CD, dan selanjutnya membootkan CD tersebut.
[sunting]

Konfigurasi
Konfigurasi bagi kebanyakan setting Linux seringkali perlu dilakukan menerusi penyuntingan berkas teks dalam direktori /etc. Terdapat juga utiliti seperti Linuxconf dan GNOME System Tools yang bertujuan memudahkan kerja ini dengan menyediakan antaramuka grafik. Namun baris arahan merupakan cara paling lazim digunakan.

Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan menerusi peer(dalam konteks ini bermaksud rakan dalam talian) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, newsgroup dan senarai mel. Kumpulan Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di sulurh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Bantuan termasuk pemasangan, penggunaan, penyelenggaraan serta menggalakkan perkembangan sistem Linux.

Pembekalan komersil bagi edaran Linux secara umumnya mengamalkan model perniagaan dengan menyediakan sokongan. Sokongan partai ketiga juga sudah tersedia

Skala Usaha Pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa edaran ini berisi 30 juta baris kode source (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa edaran ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietasi konvensional. Dan akan memakan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk di kembangkan di Amerika Serikat.

Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux kernel mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total, Menunjukan bahwa mayoritas dari edaran Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
[sunting]

"GNU/Linux"
Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux
Disebabkan utiliti-utiliti dari projek sistem pengoperasian bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (projek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna edaran Linux dari projek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".

Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada bulan Mac 2003, Kumpulan SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan saman terbatasap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebesar dari bahan intelektual milik SCOG ke dalam kernel Linux, di mana ia merupakan pelanggaran terbatasap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Lisensi tersebut dikatakan dipegang oleh Kumpulan SCO. Tambahan lagi, Kumpulan SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi amaran tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kumpulan SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kumpulan SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa yang mereka akan menyaman pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kumpulan SCO terbatasap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain saman balik oleh Red Hat dan pihak lain terbatasap SCOG.

Era 1980-an merupakan akhir dari zaman keemasan komputer mini -- komputer yang tidak secanggih "main-frame", namun setiap sistem terdiri dari bongkahan besar. Nama-nama besar pada zaman tersebut, seperti "DEC - Digital Equipment Corp.", "DG -- Data General", "HP -- Hewlett Packard", "Honeywell -- Bull", "Prime", dan beberapa nama lainnya. Setiap komputer mini ini, dijalankan dengan sistem operasi tersendiri. Setiap sistem operasi ini tidak cocok (kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Sebuah program yang dikembangkan pada sistem tertentu, belum tentu dengan mudah dapat dijalankan pada sistem lainnya.

Masalah ini mulai teratasi dengan sebuah sistem operasi yang lagi naik daun, yaitu UNIXTM. Sistem UNIX ini dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer. Selain beroperasi pada komputer mini, UNIX pun dapat dioperasikan pada sebuah generasi komputer "super mikro", yang berbasis prosesor 32 bit seperti Motorola MC68000. Ya: pada waktu itu, Motorola belum terkenal sebagai produser Hand Phone!

Sistem berbasis UNIX pertama di Universitas Indonesia (1983) ialah komputer "Dual 83/20" dengan sistem operasi UNIX versi 7, memori 1 Mbyte, serta disk (8") dengan kapasitas 20 Mbytes. Sistem tersebut tentunya sangat "terbatas" dibandingkan komputer zaman sekarang. Namun, penelitian dengan memanfaatkan komputer tersebut, menghasilkan puluhan sarjana S1 UI. Tema penelitian S1 pada saat tersebut berkisar dalam bidang jaringan komputer, seperti pengembangan email (PESAN), alih berkas (MIKAS), porting UUCP, X.25, LAN ethernet, network printer server, dan lainnya. Komputer "Dual 83/20" ini, kemudian lebih dikenal dengan nama "INDOGTW" (Indonesian Gateway), karena pada akhir tahun 1980-an digunakan "dedicated email" server ke luar negeri. Sistem INDOGTW ini beroperasi non-stop 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Fungsi riset sistem tersebut di atas, digantikan oleh komputer baru "INDOVAX", yaitu DEC VAX-11/750 dengan sistem unix 4.X BSD dengan memori 2 Mbytes, serta disk 300 Mbytes. Pada waktu itu, sanga lazim menamakan satu-satunya VAX pada setiap institusi, dengan akhiran "VAX". Contohnya: UCBVAX (Universitas Berkley), UNRVAX (Universitas Nevada Reno), DECVAX (DEC), ROSEVAX (Rosemount Inc), MCVAX (Amsterdam). Sistem ini pun kembali menghasilkan puluhan sarjana S1 UI untuk berbagai penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan sejenisnya.

Untuk mewadahi para pengguna dan penggemar UNIX yang mulai berkembang ini, dibentuk sebuah Kelompok Pengguna Unix (Unix Users Group) yaitu INDONIX. Kelompok yang dimotori oleh bapak "Didik" Partono Rudiarto (kini pimpinan INIXINDO) ini melakukan pertemuan secara teratur setiap bulan. Setiap pertemuan ini akan diisi dengan ceramah kiat dan trik UNIX, serta sebuah diskusi/ tanya-jawab.

Komputer mini -- yang UNIX mau pun yang bukan -- dominan hingga pertengahan tahun 1980-an. Komputer Personal (PC) masih sangat terbatas, baik kemampuannya, mau pun populasinya. Bahkan hingga akhir 1980-an, PC masih dapat dikatakan merupakan benda "langka" dan "mewah". Semenjak pertengahan 1980-an, muncul sistem komputer "super-mikro" berbasis prosesor Motorola MC68000 dan sistem operasi Unix. Sejalan dengan ini, juga muncul PC/AT berbasis prosesor Intel 80286 dan 80386 dengan sistem operasi XENIX/SCO UNIX.

Kehadiran prosesor Intel 80286 (lalu 80386) telah mendorong pengembangan sistem operasi dengan nama "XENIX". Harga sistem yang relatif murah, berakibat kenaikan populasi sistem Unix yang cukup signifikan di Indonesia. Aplikasi yang populer untuk sistem ini ialah sistem basis data Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Pada awalnya, setiap sistem operasi Unix dilengkapi dengan kode sumber (source code). Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk negara non-US (terutama non Eropa) akibat regulasi ekspor US. Sebagai alternatif Prof. Andrew S. Tanenbaum dari VU (Belanda) mengedarkan sebuah sistem Operasi sederhana dengan nama "MINIX" (Mini Unix). Titik berat arah pengembangan MINIX ialah sesederhana mungkin agar dapat dipelajari dengan mudah dalam satu semester. Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tercatat pernah membeli source code MINIX dua kali, yaitu versi 1.2 (1987) dan versi 1.5 (1999).

Sebagai penunjang mata kuliah Sistem Operasi, telah hadir MINIX (Mini Unix) yang bahkan dapat dijalankan pada PC biasa tanpa HardDisk! Namun, MINIX memiliki dua keterbatasan bawaan. Pertama, dititik-beratkan agar mudah dipelajari untuk keperluan pendidikan. Akibatnya, dengan sengaja tidak dibuat canggih dan rumit. Kedua, (pada awalnya) MINIX harus dibeli dengan harga lebih dari USD 100 per paket. Harga ini tidak dapat dikatakan murah bahkan untuk ukuran kantong mahasiswa di luar negeri. Namun, MINIX telah digunakan di Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia FUSILKOM UI, FakUltas ILmu KOMputer UI) sebagai bagian dari kuliah sistem operasi menjelang akhir tahun 1990an.

Besar kemungkinan, siapa pun pengguna MINIX saat itu (termasuk penulis), pernah memiliki angan-angan untuk merancang sebuah kernel "idaman" pengganti MINIX yang dapat -- "dioprek", "dipercanggih", dan "didistribusikan" -- secara bebas. Tidak heran, Linus B. Torvalds mendapat sambutan hangat ketika tahun 1991 mengumumkan kehadiran sebuah kernel "idaman" melalui buletin USENET News "comp.os.minix". Kernel ini kemudian lebih dikenal dengan nama Linux. Namun, Linux tidak langsung mendapatkan perhatian di UI.

Era 1990an

Belum jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia. Namun, yang pertama kali mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro) ialah Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, USA, yang secara akrab dipanggil Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke Indonesia membawa distro SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel Linux pada distro tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan kemampuan dukungan jaringan yang sangat terbatas. Pada awal tahun 1990-an, kisaran harga sebuah ethernet board ialah USD 500; padahal dengan kinerja yang jauh dibawah board yang sekarang biasa berharga USD 5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi, jika masih jarang ada pengembang LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan driver ethernet.

Perioda 1992-1994 merupakan masa yang vakum. Secara sporadis, terdengar ada yang mendiskusikan "Linux", namun terbatas pada uji coba. Kernel Linux 1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang masuk ke Indonesia pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.. Distro tersebut cukup lengkap dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/ Linux di lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan prosesor 386 dan 486, dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 - 100 Mbyte. Biasanya hardisk tersebut dibuat "dual boot", yaitu dapat dalam mode DOS atau pun Linux.

Slackware menjadi populer dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang ada . Banyak hal-hal baru yang "dioprek"/ "setup". Umpama: yang pertama kali men-setup X11R4 Linux di UI ialah Ivan S. Chandra (1994).

Tahun 1994 merupakan tahun penuh berkah. Tiga penyelenggara Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet, INDOnet, dan RADnet. Pada tahun berikutnya (1995), telah tercatat beberapa institusi/ organisasi mulai mengoperasikan GNU/Linux sebagai "production system", seperti BPPT (mimo.bppt.go.id), IndoInternet (kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development Network (www.sdn.or.id dan sangam.sdn.or.id), dan Universitas Indonesia (haur.cs.ui.ac.id). Umpamanya, Sustainable Development Network Indonesia (sekarang diubah menjadi Sustainable Debian Network) menggunakan distribusi Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte disk. Namun sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet.

Kehadiran internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah industri baru, yang dimotori oleh para enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux merupakan salah satu pendukung dari Industri baru tersebut, tidak dapat disangkal bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan perkembangan GNU/Linux di Indonesia. Selama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara perlahan mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak dapat menghentikan penyebaran ini.

Pada tahun 1996, pernah ada sebuah milis linux yang dapat dikatakan kurang begitu sukses. Anggota dari milis tersebut ialah:

Sl1zr@cc.usu- and1@indo.net- arwiya@indo.net- bjs@apoll.geologie- budi@cool.mb- chairilk@indo.net- harry@futaba.nagaokaut- herkusut@soziologie- ibrahim@indovax- idarmadi@indo.net- jimmyt@turtle- jonathan@bandung.wasantara- louis@Glue- mermaid+@CMU- mwiryana@netbox- rheza@indo.net- rosadi@indo.net- sentiono@cycor- trabas@indo.net- wibowo@hpsglsn- wiwit@bandung.wasantara- edybs@jakarta.wasantara- ssurya@elang- dhie@bandung.wasantara- tanu@m-net.arbornet- avinanta@gdarma- pink@cbn.net- louis@webindonesia-

Sebelum 1997, issuenya mungkin "Apa itu Linux?" untungnya, dewasa ini, yang terjadi malah sebaliknya: "Anda belum kenal Linux?????" Demikian sekilas perkembangan sistem UNIX sebelum 1997. Mudah-mudahan, ini akan memicu para pelaku IT lainnya untuk melengkapi hikayat ini, terutama pasca 1997

Minggu, 13 Maret 2011

Membangun RT/RW-Net

Apa itu RT/RW-Net ?

Membangun RT/RW Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakain internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama.

Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, Main Game dll. Apakah RT/RW Net ini Murah ? Jawabanya adalah iya. Mari kita ambil contoh dengan menyewa komputer di Warnet dengan Rp.2.000 /jam. Asumsikan kita menyewa selama 4 jam perhari maka biaya yang akan dikeluarkan selama sebulan adalah Rp. 240.000. Bandingkan dengan RT/RW net ini dengan asumsi kita berlangganan Speedy untuk besaran bandwith 1 Mbps yang harganya Rp. 750.000 perbulan. Maka jika jumlah warga yang bergabung misalkan 10 orang maka sebulan warga hanya akan membayar kurang lebih 75.000. Biaya tersebut termasuk sangat murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh.

Pengertian RT/RW-Net

RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-Mail/Chatting/Web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP


Tujuan membangun RT/RW-Net

By: IeLha pHiieetHa fRaZinIeRenD

- Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.
- Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.
- Sharing informasi dilingkungan RT/RW sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.
- Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet.

Tujuan lain dari RT/RW Net ini adalah membuat semacam Intranet yang berisi berbagai macam informasi tentang kegiatan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan tersambungnya rumah-rumah ke jaringan Internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka bisnis internet diharapkan akan semakin marak termasuk pemanfaatan internet untuk pembayaran tagihan telpon, listrik, pengecekan Saldo Bank , pemesanan tiket Pesawat dll.

Berapa investasi yang dibutuhkan ?

Untuk pendirian RT/RW Net ini, ada 2 biaya yang akan dikeluarkan yakni biaya investasi awal dan biaya iuran perbulan. Biaya investasi awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan sekali yakni biaya untuk pembangunan infrastrukur. Sedangkan biaya iuran bulanan dan biaya operator adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan untuk membayar ke penyedia internet dimana besaranya akan tergantung dari besar bandwith atau kapasitas saluran yang akan disewa. Besaran biaya untuk iuran bulanan ini juga tergantung dari banyaknya pelanggan yang tergabung. Untuk koneksi Internet direncakan akan menggunakan jasa layanan Telkom yakni Speedy walau terkadang agak lambat untuk jam – jam tertentu.
Yang termasuk biaya investasi awal adalah biaya untuk pembuatan Netwotk (jaraingan) antar RT/RW dan biaya penyediaan perlengkapan untuk pemakai/warga yang ingin bergabung. Yang termasuk biaya yang akan dikeluarkan oleh calon pelanggan untuk pemenuhan perlengkapan adalah pembelian Komputer/Notebook, Wireless Card dan Antena Penerima

Untuk memulai proyek RT/RW Net harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Central (server) RT/RW-Net yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat akan diletakanya server perangkat modem, Billing Server, Access Point dan Switch dan juga sebagai tempat untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan /rumah setiap anggota.
Untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan maka ada dua cara yang umunya ditempuh yakni dengan menggunakan sistem kabel (UTP) dan sistem Wireless (Gelombang Radio). Dengan berbagai pertimbangan termasuk letak rumah para pelanggan yang tersebar maka sistem kabel tidak akan efisien jika harus menarik satu kabel kesetiap pelanggan/rumah karena jarak serta kontur tanah yang tidak rata. Dengan pertimbangan efesiensi dan efektifitas termasuk kemudahan maintenance maka kami usulkan untuk menggunakan system Wireless ketika akan mendistribusikan koneksi internet kesetiap rumah termasuk pembentukan sistem jaringan komputer atau Local Area Network (LAN).
Peralatan yang dibutuhkan (Calon Pelanggan)

Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas RT/RW net ini maka peralatan yang dibutuhkan adalah :
- PC Desktop/Notebook
- Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi)
- Antena Yagi atau Wajan Bolik

Semua biaya untuk perlengkapan adalah biaya yang dibutuhkan oleh warga jika ingin bergabung dengan RT/RW. Jenis PC yang cocok buat warga, tipe wirless card yang bagus dan berkualitas serta jenis antena penerima yang akan dipasang disetiap rumah.

Pengertian Domain,Sub,Parking,Addon Domain

Pengertian Domain

Domain nama yang merupakan identifikasi dari satu atau lebih alamat IP. Sebagai contoh smk-daruttaqwa mewakili lusinan alamat IP. Atau pengertian yang lebih mudah adalah Domain merupakan nama unik/alamat untuk website kita, domain merupakan nama yang diakhiri dengan .com, .net, .org, .biz, .tv dan lain-lain. Sebagai contoh, smk-daruttaqwa untuk alamat website (URL) http://blog.smk-daruttaqwa.com/, adalah blog.smk-daruttaqwa.com.

Ada beberapa istilah-istilah lain yang berhubungan dengan Domain, seperti Sub Domain, Add-On Domain, Parked Domain.
Sekarang pertanyaannya adalah apa arti dari fasilitas-fasilitas tersebut ?

Sub Domain


Sub domain merupakan anak dari domain utama. Jadi, misalnya kita mempunyai domain yang bernama smk-daruttaqwa.com lalu didalam situs tersebut terdapat fasilitas Website untuk file-file program dan di letakkan di folder server maka kita dapat mempergunakan sub domain untuk mengakses folder tersebut misalnya menjadi server.smk-daruttaqwa.com Cara pembuatannya adalah dengan mengklik fitur sub domain pada cpanel anda lalu menuliskan nama sub domain yang di kehendaki dan browser akan mengarahkan ke server.smk-daruttaqwa.com

Parked Domain

Parked domain misalnya seperti ini, kita mempunyai dua buah domain. masing-masing bernama smk-daruttaqwa.com dan smk-daruttaqwa.sch.id. Namun kita ingin tampilan pada smk-daruttaqwa.sch.id sama persis dengan smk-daruttaqwa.com, maka Kita dapat mempergunakan fasilitas parked domain untuk menangani masalah tersebut.

Caranya adalah dengan mengklik parked domain pada cpanel tempat hosting anda lalu menambahkan di dalamnya. Kemudian masuk ke situs tempat domain anda bernaung misalnya anda menggunakan (http://www.smk-daruttaqwa.sch.id) dan menuliskan name server 1 dan name server 2 yang mengarah ke tempat hosting anda pada bagian pengaturan name server. Informasi mengenai alamat name server bisa anda dapatkan melalui cpanel tempat hosting anda (biasanya di menu parked domain). Untuk lebih memahaminya sebaiknya anda praktekkan juga.

Addon Domain

Addon domain beda-beda tipis dengan parked domain. Jika pada parked domain dua situs dengan nama berbeda ingin memiliki tampilan yang sama maka addon domain digunakan untuk dua situs dengan nama berbeda dengan tampilan yang berbeda pula namun menggunakan sub direktori dari situs yang pertama. Misalnya ada dua situs smk-daruttaqwa.com dan tkj-daruttaqwa.com, situs tkj-daruttaqwa.com ingin menampilkan web yang sumbernya berasal dari smk-daruttaqwa.com, Maka kita dapat menggunakan addon domain untuk mengakses tkj-daruttaqwa.com (nanti tampilan pada browser, alamat akan tetap smk-daruttaqwa.com) sehingga user tidak tahu jika situs yang sedang di buka sebenarnya adalah smk-daruttaqwa.com/tkj-daruttaqwa.com, berarti data-data situs tkj-daruttaqwa.com berada di folder tkj-daruttaqwa.com sesuia dengan nama addon yang kita buat. Cara pembuatannya tidak jauh berbeda ketika membuat parked domain.


Minggu, 27 Februari 2011

JARINGAN MULTI HOP / INTERNET WORKING

Devais penghubung jaringan
devais ini secara umum dibagi dalam beberapa katagori:
1. repeater
2. bridge
3. router
4. switch
5. converter

Dari kelima katagori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, switch, dan konverter dalam situasi internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit.

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Fungsi Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

1. Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

2. Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address. Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.)

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN...